Saturday, June 1, 2019

Kepiting Paling Manis dan koloninya!


Hewan paling terkenal di hutan mangrove adalah kepiting mangrove. Kepiting ini berwarna kehijauan dan bercangkang keras. Mereka membuat rumah-rumah dengan menggali tanah menggunakan capitnya di sekitar kawasan hutan mangrove. Kepiting mengandung banyak protein apalagi saat mereka sedang bertelur. Kepiting bisa bertelur dalam kisaran waktu enam bulan sejak mereka lahir. Kepiting yang bertelur bisa dilihat dengan mudah. Apa kamu tahu cara membedakan kepiting yang sedang bertelur dengan kepiting biasa?
Dokumentasi Pribadi: Kepiting bakau

Jika umur telur kepiting masih muda, bisa mengggunakan senter untuk melihatnya. Ambil senter, nyalakan dan sinari bagian sisi kanan dan kirinya. Telurnya akan terlihat dengan cara seperti itu. Jika telurnya sudah siap menetas, tanpa senter pun, kamu bisa membedakannya. Tubuh kepiting di bagian kanan dan kirinya akan tampak lebih besar dari normalnya. Rahasia kecilnya adalah dagingnya banyak, lembut dan manis.

Dokumentasi Pribadi: Kepiting yang sedang bertelur.

Ada banyak jenis kepiting yang pernah kumakan. Tapi kepiting mangrove memiliki rasa yang paling enak. Cara memasaknya pun mudah. Ada puluhan resep lezat untuk memasak kepiting ini. Bahkan jika kamu hanya merebusnya dengan garam, rasanya tetap enak. Sedangkan untuk memakannya, kamu harus memecahkan cangkangnya dahulu. Ketika kita memasaknya, cangkang kepiting akan berubah warna menjadi merah seperti gambar. Rasa kepiting bakau manis dengan tekstur yang padat dan gurih.

Dokumentasi Pribadi: Kepiting Setelah Dimasak

Oh iya, seperti ular yang bisa berganti kulit, kepiting juga bisa berganti cangkang. Ketika umur tertentu, umumnya setelah satu hingga dua bulan sejak kelahiran, kepiting mengalami pergantian cangkang. Kami menyebutnya sangkak. Badan kepiting menjadi lembek lalu dia meninggalkan cangkangnya. Kepiting tidak akan bisa bergerak selama proses itu. Beberapa hari kemudian, kulit kepiting akan mulai mengeras dan menjadi cangkang baru.

Untuk menangkap kepiting mangrove, kami biasanya menggunakan bubuh. Ada banyak jenis dan cara membuat bubuh. Tapi bubuh yang paling sering kami gunakan terbuat dari bilah bambu dan jaring-jaring lengkap dengan uncangnya. Untuk cara pembuatannya, pertama pilihlah bambu yang baik dan potong tipis seukuran ruas jari sampai bisa dibulatkan menjadi lingkaran. Lalu, pasang jaring mengelilinginya. Eh, jangan lupa buat lubang di tengahnya agar kepiting bisa masuk. Siapkan juga kayu pancang untuk menjadi penegak bubuh yang ditancapkan ke tanah dan uncang untuk tempat kita mengisi umpan. Umpan sendiri bisa bisa berupa ikan mentah. Jadi, selamat mencoba!

Ada jenis kepiting lain selain kepiting bakau? Tentu. Di hutan mangrove, kamu bisa menemukan kepiting seperti kepiting batu dan kepiting monyet. Kami menyebutnya kepiting monyet karena kepiting itu biasanya dimakan monyet. Iya, monyet disini makan kepiting! Mereka pintar sekali memecahkan cangkang kepiting untuk memakan isinya. Apa itu kepiting batu? Eits, itu bukan batu yang bisa berjalan seperti kepiting. Disebut kepiting batu karena cangkangnya keras sekali. Saya bahkan masih menggunakan palu untuk memecahkan cangkang kerasnya yang seperti batu itu.

Dokumentasi Pribadi: Kepiting ini selalu membaca cangkang kerang.

Ada puluhan jenis kepiting lain dengan aneka warna di hutan mangrove. Ada kepiting yang badannya berwarna biru, ada kepiting yang capitnya berwarna orange, juga ada kepiting bercapit mereka. Ukuran mereka kecil dan tidak bisa dimakan. Meskipun begitu, mereka membuat permukaan hutan mangrove terlihat berwarna-warni.

No comments:

Post a Comment