Tuesday, August 6, 2019

Menembus Batas Diri Sendiri, Merengkuh Kebahagiaan



Saya menyukai dunia tulisan. Banyak yang mengatakan bahwa ide biasanya datang di waktu nyaman seorang penulis. Untuk saya sendiri, waktu nyaman itu biasanya adalah malam hari. Saat suasana hening dan tubuh harusnya berlibur ke pulau kapuk. Penelitian menyebutkan bahwa tidur membantu fungsi kerja otak untuk mengolah informasi dan ingatan akan apa yang kita alami. Tapi, ajaibnya, otak saya masih terus berpikir di jam kritikal itu. Pikiran saya mulai menyambung dan mengaitkan banyak hal.


Kebiasaan ini akhirnya membuat saya terbiasa menjadi makhluk noktural. Saya lebih banyak melakukan kegiatan pada malam hari semisal menggambar, menulis, menonton film, baca buku sampai pagi atau sekedar tugas rumah seperti menyetrika pakaian.

Tapi, eh, tapi, kegiatan favorit saya tetap pada menonton video untuk mempelajari bahasa baru. Bahasa hatimu misalnya, boleh?

Apa yang saya lakukan untuk hidup? Bernapas dan makan pastinya. Tapi, sebagai seorang penulis (boleh ya ngaku penulis), ketika saya memikirkan banyak hal, saya juga mengambil jatah saya untuk menjadi egois dan memikirkan diri sendiri.

Mari mulai dengan pertanyaan dasar: Apa saya menyukai apa yang saya lakukan?

Cara sederhana untuk mewarnai hidup:

1.  Berbahagialah: Me Time is harus.

Setelah menjadi makhluk nocturnal, bisa bermalas-malasan di pagi hari adalah berkah. Me Time favorit saya adalah berjemur menikmati vitamin D gratis dari alam. Kulit sawo (ke)matang(an) bukan masalah. Having me time is always a treasure. It is my golden moment to talk to myself about me and what I love. To think further ahead. Untuk mengasah hobi dan passion saya. Juga untuk menjelajah dan bermalas-malasan.

Sehat berasal dari hati yang bahagia dan mempunyai hobi dan passion membuat kamu lebih mudah untuk merasa bahagia. Nah, apa kamu bahagia? Coba tanya diri kamu sendiri, apa hobi kamu, apa passion kamu. Jangan-jangan kamu gak punya waktu untuk menyalurkan hobi atau parahnya gak punya hobi? Mari sini, saya sediakan tisu. Jika kamu menyediakan beberapa lembar rupiah untuk membeli tisunya, saya bonusin permen.

2. Berbagilah

Saya suka menulis. Bagi saya ada banyak hal yang bisa saya tuliskan. Semoga satu-dua tulisan yang saya hasilkan membawa kebaikan untuk orang lain. Saya suka menggambar, biasanya hasil gambar saya bisa membuat orang lain bahagia. Saat saya mengambar seorang putri kerajaan, putri tersebut akan menjelma menjadi makhluk abstrak yang…abstrak. Lalu orang yang melihatnya akan tertawa bahagia, setengah bangga dan setengah kasihan pada saya, “Ternyata ada yang mengambar lebih buruk dari saya,” mereka akan berpikir seperti itu.

Kadang saya juga mengajar, someone says that teaching is another process of learning. Lalu, saya mendongeng. Seru saja, curhat ama kawan, kesal bareng melihat minat baca masyarakat kita yang rendah, tapi kita gerak bareng. Bawa koleksi buku kita, terus gelar lapak baca di tempat umum. Sesekali sih tapi rasanya bahagia ada yang singgah. Bahagiaaa bangettt. Apalagi pas ada adik kecil lucu yang balik-balik buku bergambar tapi pas ditanya apa dia sudah bisa membaca, dia hanya menggeleng.

Dik, mari kakak dongengkan, “Pada suatu hari-” Cut! Klasik sekali pembukaan cerita semacam itu. Mari kita ulang.

“Di sebuah negeri bernama Indonesia, ada banyak putri cantik yang mandiri. Juga ada banyak pengeran tampan yang cerdas. Kau tahu dimana Indonesia? Itu adalah negeri yang indah. Di negeri itu, para pangeran dan putri saling membantu satu sama lain. Mereka baik hati dan tidak sombong. Mereka biasanya menghabiskan waktu luang untuk membaca buku.” Lalu jedah sejenak, dan lihatlah si adik manis tadi.

“Apa kau suka membaca buku? Apa kau tinggal di Indonesia? Kalau begitu, kau adalah salah satu putri/pangeran yang cerdas dan mandiri itu.”

3. Lakukan Hal Baru

Ketika saya menjelaskan pada orang lain apa yang saya lakukan malam hari, orang akan bertanya pertanyaan penuh perhatian ini, “Kemana saja kamu di siang hari?” Maksudnya sih dia nanya kenapa saya tidak melakukan kegiatan itu di siang hari.

“Gak tau… Rasanya saya beraktifitas seperti manusia normal lainnya.”

Normalnya, pagi sampai sore adalah jam kerja seseorang. Dan, never ending pathetic circle itu bernama rutinitas. Apa gak bosan melakukan hal yang sama setiap hari? Apa yang baru di hidup saya? Apa yang orang ingat saat mendengar nama saya? Beberapa pertanyaan sederhana itu akan sangat menyebalkan saat kita tidak mempunyai jawabannya. Kapan terakhir kali kamu melakukan hal baru? Saya akan terus menanyakan pertanyaan ini pada diri saya sendiri. Live your life, guys. Mencoba hal baru akan meningkatan hormone tertentu yang menciptakan kebahagian. Hormon apa? Ayo lakukan hal baru, membaca sebelum bertanya misalnya. Being curious is wonderful thing.

4.Menyanyi

Ini adalah cara paling mudah, murah dan praktis. Bisa dipraktekkan dimana saja. Menyanyi membuat seseorang merasa lebih lega, mengurangi tekanan dan stress. Tapi, jika sesuai syarat dan ketentuan berlaku versi saya, menyanyi itu ajaib untuk mengurangi masalah saya secara mental. Baca baik-baik fakta ini: Menyanyilah. Kau akan tahu bahwa masalahmu tidak lebih buruk dari suaramu.

5. Beli atau pinjam crayon warna dan warnai setiap kata “bahagia” yang kamu temukan.

Kalau kamu menyerngitkan dahi dan berpikir saran ini gak masuk akal, silahkan merujuk ulang dari poin 1. Do what you love. Do something you never do. Tertawalah. Berempati lebih. Kamu tidak akan pernah melihat warna lain jika kamu menutup mata (hati) kamu. Berbahagia dan tertawalah sebelum kotak tertawa kamu rusak.

Berbahagilah ketika kamu bisa berbagi dengan orang lain, menginvestasikan waktumu untuk berbagi kebahagian, semangat dan optimisme. Kebahagian itu menular. Menyenangkan untuk pergi menjelajah, going to extra mile katanya. Apa yang akan kamu temukan di sana? Pemahaman baru. Dirimu sendiri.

2 comments:

  1. Anonymous5:50 PM

    Suka banget ama artikel ini. Jarang ada yang bahas cara bahagia dengan sederhana. Lucu.

    ReplyDelete
  2. Tari Sn11:14 PM

    Saya paling suka cara berbahagia dengan bernyanyi, Kak :) Khusus saya ya...

    ReplyDelete