Monday, September 30, 2019

Mengedepankan Literasi Untuk Mencegah Generasi Alergi Buku

Pernahkah kamu menemukan seseorang yang alergi pada buku? Sedihnya, saya pernah menemukan orang-orang tersebut. Alergi tersebut tidak bersifat medis seperti muncul bentol atau gatal di sekujur tubuh tapi lebih berupa pola pikir yang merasa bahwa buku itu bukan hal penting.

Hal yang pernah saya dengar sendiri:
“Ngapain beli buku? Mahal. Uangnya beli pulsa aja,” komentar seorang siswa yang masih berseragam sekolah.

Tuesday, September 17, 2019

Pola Belenggu di Masyarakat Pesisir

Masyarakat pesisir terkenal dengan pola hidup yang berputar pada kehidupan nelayan dan laut. Tak dapat dipungkiri, di banyak lokasi pesisir, yang otomatis berada sangat dekat dengan laut, menjadi nelayan adalah pekerjaan mayoritas penduduk. Mengajarkan kemampuan dasar melaut menjadi kesenangan sendiri bagi orangtua yang menjadi nelayan. Laut tak pernah menolak siapapun, katanya. Maka, ketika generasi muda tidak mempunyai keterampilan lain, mengikuti jejak generasi sebelumnya adalah opsi yang mereka pilih. Tapi, benarkah itu pilihan? Apa yang terlintas di benak orang-orang ketika mendengar kata pesisir? Sedihnya, gambaran lain tentang masyarakat pesisir adalah kemiskian.

Tuesday, August 6, 2019

Menembus Batas Diri Sendiri, Merengkuh Kebahagiaan



Saya menyukai dunia tulisan. Banyak yang mengatakan bahwa ide biasanya datang di waktu nyaman seorang penulis. Untuk saya sendiri, waktu nyaman itu biasanya adalah malam hari. Saat suasana hening dan tubuh harusnya berlibur ke pulau kapuk. Penelitian menyebutkan bahwa tidur membantu fungsi kerja otak untuk mengolah informasi dan ingatan akan apa yang kita alami. Tapi, ajaibnya, otak saya masih terus berpikir di jam kritikal itu. Pikiran saya mulai menyambung dan mengaitkan banyak hal.

Saturday, June 8, 2019

Gelodok: Ikan Berjalan yang Bisa Berkedip

Pernahkah kamu melihat ikan yang bisa berjalan? Jika tidak, ayo berkenalan dengan ikan gelodok. Gelodok adalah ikan yang bisa berjalan di daratan. Selain berenang, yang lebih mirip seperti melompat jauh di permukaan air, gelodok juga bisa berjalan di permukaan lumpur di kawasan hutan mangrove. Mereka tidak berjalan dengan kakinya seperti hewan di darat. Gelodok menggunakan sirip di tubuhnya untuk berjalan, yang masih mirip dengan melompat jauh.

Wednesday, June 5, 2019

Bertemu Seribu Bangau di Hutan Mangrove

Burung bangau adalah jenis burung yang paling banyak ditemukan di hutan mangrove. Mereka biasanya hidup di bagian terluar hutan yang langsung bertemu laut. Mereka adalah pemakan ikan, udang dan hewan kecil lainnya. Jadi, mereka suka bertengger di pohon yang dekat dengan laut, lalu saat mereka melihat ikan dan udang tersebut, mereka bisa langsung terbang untuk menangkapnya.