Cerpen ini pernah ditebitkan di koran Waspada. |
Tidak
ada yang perlu dikeluhkan tentang panas matahari. Terutama bagi Asha, gadis
berkulit coklat yang sudah berteman dengan matahari. Ya, dia dan matahari
adalah sahabat. Dia juga sudah bersahabat dengan aroma busuk sampah yang
menjadi pewangi khas kampungnya. Oh, bolehkah dia memperkenalkan kampungnya lebih
dulu? Kampung itu bernama Sting. Sting kecil yang diapit oleh gedung-gedung baja
dan besi yang menjulang tinggi
Orang-orang,
mungkin orang seperti kau juga, akan berkoar menyebut Sting sebagai kampung
kumuh yang mengotori mata. Sebuah noda yang harus dihapuskan agar tata kota
tampak lebih indah. Uniknya, Sting adalah noda membandel yang tak pernah
benar-benar bisa dihapuskan.